Apa itu Teman ?
Teman…
entah sejak kapan aku selalu mencoba mencari jawab
siapa yang disebut teman ? apa kriteria seorang teman ?
setelah beberapa kejadian yang mnguras air mataku dan membuatku bertanya2
inilah arti sebuah pertemanan ?
entah, mungkin aku bln menemukan teman yang pas, yang sejiwa
seperti yang aku punya dulu di surabaya
i thought we were friend, but i realized that in this kind of world there are no eternal friend
in this tough competition, friend is priceless
the good thing is, i learnt something
do not 100% believe in your friends
jangan berburuk sangka, jangan menggosip, dan jangan lupa tersenyum sepahit apapun perbuatan mereka pada kita
begitulah, kalau kita ingin survive dan betah di likungan ini
aku melihat dengan mata kepalaku, mereka yang semula berteman, ketika masing2 berpisah, mereka saling menceritakan kejelekan teman mereka ke temen2 yang lain, aku hanya bisa berkata dalam hati “semoga aku terhindar dari ghibah” , kalau pun ada yang ngomongin aku, aku anggap itu sebagai rejeki, kan dosa2ku ilang :d
atas dasar itulah, aku memutuskan untuk pindah “geng” makan siang
semula aku lunch dengan geng ibu2 muda yang tak jauh dari ngomongin orang
kini, aku pindah ke geng para gadis
(karena secara umur lebih cocok ke mereka juga si )
di geng makan siang baru itu, hati ku rasanya lebih plong, obrolan kita lebih bervariasi
ngomongin soal investasi, potongan rambut —> meski ga penting buatku
atau sekedar chit chat khas wanita
aku kecewa dengan ulah salah satu orang temenku, yang semula aku sangat mempercayainya, 100%
tapi tiba2 dia menusukku dari belakang, sejenak aku bertanya dalam hati ”apa salahku padanya?”
pelan tapi pasti, aku dan dia mulai menjauh, sepertinya dia sendiri merasa kalau dia telah melukaiku
tapi tak juga muncul kata maaf dari nya
aku ikhlas, mencoba untuk ikhlas
meski tak mudah, karena telah kedua kali aku dikhianati sahabatku sendiri
sahabat yang dengannya aku selalu berbagi
kelemahanku, tak mudah untuk membuka kembali hati yang telah tercabik oleh tajan pisau nya yang menhunjam, menusuk ke lubuk hati
sehingga, ketika hal itu terjadi, maka serta merta akan tercipta dinding tinggi dan besar antara aku dan dia
kini, aku akan lebih berhati2 dalam bersikap, berkata, dan berbagi percaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar